Ria Cooper menjadi berita
utama tahun lalu ketika ia menjadi orang Inggris termuda yang melakukan operasi
ganti kelamin di usia 17 tahun. Kurang dari 1 tahun kemudian, remaja galau ini
malah ingin kembali ke jenis kelamin semula yaitu laki-laki.
Setelah bertahun-tahun ingin menjadi seorang gadis, Ria Cooper (18 tahun) yang terlahir dengan jenis kelamin laki-laki akhirnya melakukan operasi ganti kelamin pada usia 17 tahun.
Namun tak sampai 1 tahun menjadi perempuan, ia memutuskan untuk kembali mengubah kelaminnya menjadi laki-laki karena mengaku menderita gangguan mental yang sangat berat sebagai seorang wanita.
Ia langsung membatalkan operasi ganti kelamin lanjutan yang seharusnya dijadwalkan pada bulan Januari 2013. Ia pun menghentikan terapi hormon setelah melihat payudaranya semakin membesar.
Cooper sebenarnya sudah menjalani penilaian psikologis menyeluruh dan konseling di Hull Royal Infirmary sebelum memulai terapi perubahan kelamin. Namun ia mengaku telah mengalami tekanan berat sebagai seorang wanita, bahkan telah mencoba bunuh diri hingga dua kali.
"Hormon telah membuat saya merasa naik dan turun. Satu menit saya merasa murung dan menit berikutnya saya merasa sangat senang," ujar Ria Cooper, seperti dilansir Sunday Mirror, Selasa (30/10/2012).
Terlahir sebagai laki-laki bernama Brad, Cooper mulai berpakaian perempuan saat berusia 12 tahun dan pada usia 15 tahun meminta dokter untuk membantunya menjadi seorang wanita.
Namun setelah menjalani terapi ganti kelamin, ia gagal menemukan kebahagiaan bahkan mengaku berkecimpung dalam prostitusi dalam upaya melawan kesepian yang dirasakannya.
Menurut Cooper, suntikan hormon membuatnya mengalami perubahan emosi ekstrem dan dorongan seks yang tinggi, tapi dia tidak dapat menemukan cinta dan seks yang baik.
Dia percaya akan lebih beruntung dalam cinta sebagai pria gay 'trendi' dan kembali menjadi laki-laki akan membantu memulihkan hubungan yang rusak dengan keluarganya.
"Saya tidak ingin hidup dalam isolasi, jauh dari semua orang yang saya cintai. Ini adalah satu-satunya cara ke depan. Saya hanya ingin bahagia dan ini adalah kesempatan terakhir saya," tutupnya.
Setelah bertahun-tahun ingin menjadi seorang gadis, Ria Cooper (18 tahun) yang terlahir dengan jenis kelamin laki-laki akhirnya melakukan operasi ganti kelamin pada usia 17 tahun.
Namun tak sampai 1 tahun menjadi perempuan, ia memutuskan untuk kembali mengubah kelaminnya menjadi laki-laki karena mengaku menderita gangguan mental yang sangat berat sebagai seorang wanita.
Ia langsung membatalkan operasi ganti kelamin lanjutan yang seharusnya dijadwalkan pada bulan Januari 2013. Ia pun menghentikan terapi hormon setelah melihat payudaranya semakin membesar.
Cooper sebenarnya sudah menjalani penilaian psikologis menyeluruh dan konseling di Hull Royal Infirmary sebelum memulai terapi perubahan kelamin. Namun ia mengaku telah mengalami tekanan berat sebagai seorang wanita, bahkan telah mencoba bunuh diri hingga dua kali.
"Hormon telah membuat saya merasa naik dan turun. Satu menit saya merasa murung dan menit berikutnya saya merasa sangat senang," ujar Ria Cooper, seperti dilansir Sunday Mirror, Selasa (30/10/2012).
Terlahir sebagai laki-laki bernama Brad, Cooper mulai berpakaian perempuan saat berusia 12 tahun dan pada usia 15 tahun meminta dokter untuk membantunya menjadi seorang wanita.
Namun setelah menjalani terapi ganti kelamin, ia gagal menemukan kebahagiaan bahkan mengaku berkecimpung dalam prostitusi dalam upaya melawan kesepian yang dirasakannya.
Menurut Cooper, suntikan hormon membuatnya mengalami perubahan emosi ekstrem dan dorongan seks yang tinggi, tapi dia tidak dapat menemukan cinta dan seks yang baik.
Dia percaya akan lebih beruntung dalam cinta sebagai pria gay 'trendi' dan kembali menjadi laki-laki akan membantu memulihkan hubungan yang rusak dengan keluarganya.
"Saya tidak ingin hidup dalam isolasi, jauh dari semua orang yang saya cintai. Ini adalah satu-satunya cara ke depan. Saya hanya ingin bahagia dan ini adalah kesempatan terakhir saya," tutupnya.
Ada ada saja kemauan manusia. Pengen yang sensasi terus. Sudah tidak ada dosa di dalam diri mereka
BalasHapus