Sejumlah pelajar SMA di
Situbondo, Jawa Timur, yang mestinya giat belajar demi masa depan, justru
menggelar arisan seks. Pemenang dalam arisan tersebut dihadiahi kencan dengan pekerja
seks komersial (PSK).
Parahnya, para pelajar tersebut diduga terjangkit HIV/AIDS. Sebab, para PSK yang di-booking mereka terindikasi virus tersebut.
Hal ini diketahui setelah Komisi Pemberantasan HIV/AIDS (KPA) bersama Dinas Kesehatan Situbondo, melakukan pendataan dan tes cepat ke sejumlah PSK yang berada di lokalisasi Situbondo.
Data yang dihimpun KPA Situbondo, saat ini ada 21 PSK yang terindikasi penyakit HIV/AIDS. Salah satu PSK yang terjangkit virus berbahaya itu, berinisial YL.
Berdasarkan testimoni dari seorang PSK, dia mengaku sering dibooking untuk arisan seks yang digelar setiap pekan oleh sejumlah pelajar SMA di Situbondo.
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo menelusuri kebenaran testimoni PSK tersebut.
"Kami akan segera memanggil semua kepala SMA dan SMK di Situbondo untuk menindaklanjuti masalah ini, agar tidak meluas. Informasi dari data yang dihimpun KPA Situbondo tersebut jelas mencoreng dunia pendidikan, khususnya di Jawa Timur," kata Sekretaris Dispendik Situbondo, Ateng Zailani saat dikonfirmasi, Kamis (6/12).
Pihaknya mengaku baru mengetahui masalah tersebut. Karenanya, ia mengaku akan mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya tersebut, agar tidak bertambah meluas.
"Kejadian ini jelas menjadi racun bagi generasi muda, apalagi dilakukan saat mengenakan seragam. Bersama kepala Sekolah, Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) serta Kepala Seksi SMA dan SMK, akan kita ajak untuk menyelidiki masalah ini," tegas dia.
Parahnya, para pelajar tersebut diduga terjangkit HIV/AIDS. Sebab, para PSK yang di-booking mereka terindikasi virus tersebut.
Hal ini diketahui setelah Komisi Pemberantasan HIV/AIDS (KPA) bersama Dinas Kesehatan Situbondo, melakukan pendataan dan tes cepat ke sejumlah PSK yang berada di lokalisasi Situbondo.
Data yang dihimpun KPA Situbondo, saat ini ada 21 PSK yang terindikasi penyakit HIV/AIDS. Salah satu PSK yang terjangkit virus berbahaya itu, berinisial YL.
Berdasarkan testimoni dari seorang PSK, dia mengaku sering dibooking untuk arisan seks yang digelar setiap pekan oleh sejumlah pelajar SMA di Situbondo.
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo menelusuri kebenaran testimoni PSK tersebut.
"Kami akan segera memanggil semua kepala SMA dan SMK di Situbondo untuk menindaklanjuti masalah ini, agar tidak meluas. Informasi dari data yang dihimpun KPA Situbondo tersebut jelas mencoreng dunia pendidikan, khususnya di Jawa Timur," kata Sekretaris Dispendik Situbondo, Ateng Zailani saat dikonfirmasi, Kamis (6/12).
Pihaknya mengaku baru mengetahui masalah tersebut. Karenanya, ia mengaku akan mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya tersebut, agar tidak bertambah meluas.
"Kejadian ini jelas menjadi racun bagi generasi muda, apalagi dilakukan saat mengenakan seragam. Bersama kepala Sekolah, Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) serta Kepala Seksi SMA dan SMK, akan kita ajak untuk menyelidiki masalah ini," tegas dia.
Generasi muda sekarang sungguh Memperhatinkan...:(
BalasHapusPelajar ini benar-benar kreatif, tapi cari penyakit
BalasHapusoalah jannnnn
BalasHapusAda ada saja....
Arisan e kok aneh ngono :wk
saya tau pelakunya, pasti si sabun...
BalasHapusBwkwkwkwkwkwkwkk...
Bayar arisan minta duit sama ortu aja, berlagu menang narik psk...Curiga bohong ke orang tua. Bilang tu uang arisan buat sekolah. Tu kualat ngebohongin orsng tua..
BalasHapuswihh.. udah ngalahin jepang nihh
BalasHapusgurunya minta naik gaji terus, katanya gajinya kurang, tapi buat pada beli mobil baru. Lihat deh guru2 sekarang. gak jelas kerjanya... kini muridnya rame2 booking PSK pake arisan segala. Benar2 hanya terjadi di Indonesia !! memprihatinkan..
BalasHapusItu sih sama aja arisan nyawa...hiiii....beneran bobrok moral bangsa ini...
BalasHapus