Selain suka memangsa sesama
manusia, seorang narapidana kasus kanibalisme di Inggris juga sangat rakus.
Selama dibui, nafsu makannya tidak terkontrol sehingga berat badannya naik
sampai 146 kg dan terpaksa harus dioperasi lambungnya.
Graham Fisher, seorang laki-laki 39 tahun adalah napi atau narapidana kasus kanibalisme di Inggris. Sekitar 12 tahun lalu, ia memangsa salah satu lengan dari 2 orang perempuan yang dibakarnya hidup-hidup setelah disekap di dalam sebuah rumah.
Pada 2010, Fisher dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup setelah mengakui perbuatannya kepada psikiater. Ia diadili lalu dipenjara, namun pengadilan memberi catatan bahwa napi yang satu ini punya gangguan kepribadian sangat kompleks dan harus ditahan di rumah sakit jiwa dengan pengamanan tingkat tinggi.
Selama ditahan di Broadmoor Hospital, napi kanibal ini memang tidak memangsa sesama manusia karena pengamanannya cukup ketat. Namun sifat rakusnya tidak bisa dikendalikan dan sehari-hari ia mengongumsi burger, cokelat, keripik kentang dan juga kue-kue.
Alhasil berat badannya membengkak hingga 146 kg dan pekan lalu terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Para dokter prihatin kalau tidak dikendalikan, nafsu makan berlebih dari napi kanibal ini secara perlahan akan membunuhnya.
Fisher dibawa ke sebuah rumah sakit swasta di Oxfordshire dan mendapatkan operasi pemasangan cincin lambung senilai US$ 12.000 atau sekitar Rp 113,9 juta. Biaya operasi digratiskan karena ditanggung oleh pemerintah melalui National Health Service (NHS).
"Orang yang menerima perawatan untuk sakit mental memiliki hak untuk mendapatkan level pelayanan yang sama seperti orang yang lain," kata seorang juru bicara West London Mental Health NHS Trust yang tidak disebutkan namanya, kepada The Sun seperti dikutip dari News.com.au, Senin (20/8/2012).
Operasi pemasangan cincin lambung sering dilakukan pada orang-orang yang bermasalah dengan kegemukan atau obesitas parah untuk membatasi nafsu makannya. Prinsipnya adalah memperkecil ukuran lambung, sehingga lebih cepat kenyang karena selalu terasa penuh.
Graham Fisher, seorang laki-laki 39 tahun adalah napi atau narapidana kasus kanibalisme di Inggris. Sekitar 12 tahun lalu, ia memangsa salah satu lengan dari 2 orang perempuan yang dibakarnya hidup-hidup setelah disekap di dalam sebuah rumah.
Pada 2010, Fisher dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup setelah mengakui perbuatannya kepada psikiater. Ia diadili lalu dipenjara, namun pengadilan memberi catatan bahwa napi yang satu ini punya gangguan kepribadian sangat kompleks dan harus ditahan di rumah sakit jiwa dengan pengamanan tingkat tinggi.
Selama ditahan di Broadmoor Hospital, napi kanibal ini memang tidak memangsa sesama manusia karena pengamanannya cukup ketat. Namun sifat rakusnya tidak bisa dikendalikan dan sehari-hari ia mengongumsi burger, cokelat, keripik kentang dan juga kue-kue.
Alhasil berat badannya membengkak hingga 146 kg dan pekan lalu terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Para dokter prihatin kalau tidak dikendalikan, nafsu makan berlebih dari napi kanibal ini secara perlahan akan membunuhnya.
Fisher dibawa ke sebuah rumah sakit swasta di Oxfordshire dan mendapatkan operasi pemasangan cincin lambung senilai US$ 12.000 atau sekitar Rp 113,9 juta. Biaya operasi digratiskan karena ditanggung oleh pemerintah melalui National Health Service (NHS).
"Orang yang menerima perawatan untuk sakit mental memiliki hak untuk mendapatkan level pelayanan yang sama seperti orang yang lain," kata seorang juru bicara West London Mental Health NHS Trust yang tidak disebutkan namanya, kepada The Sun seperti dikutip dari News.com.au, Senin (20/8/2012).
Operasi pemasangan cincin lambung sering dilakukan pada orang-orang yang bermasalah dengan kegemukan atau obesitas parah untuk membatasi nafsu makannya. Prinsipnya adalah memperkecil ukuran lambung, sehingga lebih cepat kenyang karena selalu terasa penuh.