Ajal
adalah misteri. Tapi, itu tidak membuat ilmuwan berhenti menelitinya. Baru-baru
ini sekelompok ilmuwan menemukan variasi gen yang mempengaruhi jam tubuh
manusia terkait dengan ajal. Begitu mendalamnya penelitian itu sampai-sampai
dikatakan penemuan variasi gen tersebut bisa memprediksi jam di hari seseorang
kemungkinan besar meninggal dunia.
Peneliti
berharap penemuan itu akan digunakan untuk menentukan kapan pasien jantung atau
stroke seharusnya mendapat pengobatan yang paling efektif. Atau juga, kapan
pasien rumah sakit seharusnya dipantau lebih saksama.
Sebagaimana
dilansir situs Daily Mail, Senin, 19 November 2012, penelitian yang
dilakukan ilmuwan Amerika tersebut menemukan variasi gen secara tak sengaja
ketika mereka menginvestigasi perkembangan penyakit parkinson dan alzheimer.
Dalam
penelitiannya mereka melihat pola tidur 1.200 orang lanjut usia berusia 65
tahun yang diberikan penilaian tahunan tentang aspek neurologi dan psikiatri.
Ternyata mereka menemukan molekul tunggal di dekat gen yang disebut “Periode 1″
yang memiliki basis adenin (A) atau guanin (G). Keduanya adalah basa purin yang
digunakan dalam membentuk nukleotida dari asam nukleat DNA dan RNA.
Basa
purin tipe A adalah yang lebih umum dengan rasio enam berbanding empat.
Disebabkan manusia punya dua set kromosom, manusia punya peluang 36 persen
memiliki dua A basa purin, 16 persen punya peluang dua G asam basa, dan 48
persen berpeluang punya asam basa A dan G.
Temuan
ini, yang dipublikasikan pada jurnal Annals of Neurology,
menunjukkan bahwa seseorang dengan genotif AA cenderung secara alami untuk
terbangun sekitar satu jam lebih awal ketimbang mereka dengan genotif GG.
Sementara pemilik genotif AG terbangun hampir dipastikan di pertengahan waktu
tidur.
Peneliti
juga menunjukkan mereka dengan genotif AA atau AG meninggal rata-rata sebelum
pukul 11 siang, sementara mereka dengan genotif GG cenderung meninggal sebelum
pukul 6 malam.
“Jam
biologis internal mengatur banyak aspek pada biologi dan kebiasaan manusia. Dia
juga mempengaruhi waktu dari peristiwa medis akut seperti stroke dan serangan
jantung,” kata kepala peneliti Andrew Lim, dari Departemen Neurologi Beth
Israel Deaconess Medical Center, Boston, Massachusetts.
Mengomentari
temuan ini, Clifford Saper, Kepala Departemen Neurologi Beth Israel Deaconess
mengatakan, “Ini adalah gen yang memprediksi waktu di hari Anda akan meninggal.
Sayangnya bukan tanggal, tapi jam di hari tersebut.”