Meja
belajar dengan teknologi yang memungkinkan proses interaktif bisa membantu
kemampuan matematika murid sekolah dasar, telah dibuat.
Para peneliti di Universitas Durham, Inggris, mengungkapkan, meja itu dibuat berdasarkan proyek selama tiga tahun yang melibatkan 400 siswa berusia delapan hingga 10 tahun.
Dilengkapi dengan layar sentuh yang memungkinkan interaksi antar beberapa pengguna, meja 'pintar' itu dirancang, diproduksi, dan diuji oleh Universitas Durham.
Dengan meja tersebut maka para murid bisa bekerja sama tanpa ada individu yang mendominasi. Dr Emma Mercier, Seorang peneliti, menjelaskan meja pintar itu membantu para siswa untuk menemukan beragam jawaban atas pertanyaan aritmetika.
Hasil penelitian, yang diterbitkan di jurnal pendidikan Learning and Instruction, memperlihatkan meja pintar memungkinkan para murid berkolaborasi untuk menemukan jalan keluar.
Ditambahkan, bahwa siswa lebih terdorong untuk menggunakan ketrampilan matematika dalam memecahkan persoalan jika menggunakan meja pintar dibanding dengan menggunakan kertas.
" Kita bisa mencapai kepiawaian matematika melalui latihan, namun mendorong kemampuan siswa untuk menemukan berbagai jawaban atas persoalan matematika lebih sulit untuk diajarkan," kata Dr Mercier.
Dengan menggunakan meja pintar yang dikembangkan Universitas Durham ini maka guru juga bisa mendapat masukan secara langsung dan memberikan bantuan setiap saat jika diperlukan.
"Belajar bersama berjalan dengan baik di kelas karena para siswa berinteraksi dan belajar dengan berbagai cara. Siswa menikmati pengerjaan matematika dengan cara ini dan selalu kecewa ketika mejanya dimatikan," tambah Dr Mercier.
Namun karena harga meja mahal maka masih diperlukan waktu yang panjang sebelum meja tersebut menjadi peralatan yang umum di sekolah-sekolah.
Alhasil, tim peneliti sudah berhasil menemukan beberapa cara untuk mengurangi biaya pembuatan meja pintar.
Para peneliti di Universitas Durham, Inggris, mengungkapkan, meja itu dibuat berdasarkan proyek selama tiga tahun yang melibatkan 400 siswa berusia delapan hingga 10 tahun.
Dilengkapi dengan layar sentuh yang memungkinkan interaksi antar beberapa pengguna, meja 'pintar' itu dirancang, diproduksi, dan diuji oleh Universitas Durham.
Dengan meja tersebut maka para murid bisa bekerja sama tanpa ada individu yang mendominasi. Dr Emma Mercier, Seorang peneliti, menjelaskan meja pintar itu membantu para siswa untuk menemukan beragam jawaban atas pertanyaan aritmetika.
Hasil penelitian, yang diterbitkan di jurnal pendidikan Learning and Instruction, memperlihatkan meja pintar memungkinkan para murid berkolaborasi untuk menemukan jalan keluar.
Ditambahkan, bahwa siswa lebih terdorong untuk menggunakan ketrampilan matematika dalam memecahkan persoalan jika menggunakan meja pintar dibanding dengan menggunakan kertas.
" Kita bisa mencapai kepiawaian matematika melalui latihan, namun mendorong kemampuan siswa untuk menemukan berbagai jawaban atas persoalan matematika lebih sulit untuk diajarkan," kata Dr Mercier.
Dengan menggunakan meja pintar yang dikembangkan Universitas Durham ini maka guru juga bisa mendapat masukan secara langsung dan memberikan bantuan setiap saat jika diperlukan.
"Belajar bersama berjalan dengan baik di kelas karena para siswa berinteraksi dan belajar dengan berbagai cara. Siswa menikmati pengerjaan matematika dengan cara ini dan selalu kecewa ketika mejanya dimatikan," tambah Dr Mercier.
Namun karena harga meja mahal maka masih diperlukan waktu yang panjang sebelum meja tersebut menjadi peralatan yang umum di sekolah-sekolah.
Alhasil, tim peneliti sudah berhasil menemukan beberapa cara untuk mengurangi biaya pembuatan meja pintar.