Temuan lembaga survei independen yang disewa Kerajaan Arab Saudi untuk meneliti kesehatan reproduksi warganya sungguh mengejutkan. Sekitar 240 ribu (12 persen) dari 20 juta lelaki di negara itu mengalami impotensi.
Surat kabar Al-Riyadh melaporkan, Senin (5/3), 80 persen kasus impotensi yang diderita pria Saudi disebabkan faktor psikologis. Lembaga itu juga menemukan fakta Negeri Petro Dolar itu menjadi konsumen obat kuat terbesar keenam sedunia karena rendahnya kepercayaan diri para lelakinya.
Menurut hasil riset, pria Saudi merasa kurang perkasa bila tidak ditunjang obat kuat. Ketergantungan secara psikologis itu akhirnya berpengaruh ke konsumsi obat kuat yang amat tinggi. Dalam setahun, laki-laki di Kerajaan Arab Saudi menghabiskan USD 1,5 miliar hanya untuk konsumsi Viagra.
Diabetes juga menjadi penyebab pria Arab Saudi impoten. Obesitas, darah tinggi, dan kurangnya olah raga turut menjadi faktor lain yang mengurangi keperkasaan pria-pria di kerajaan itu. Raja Abdullah pun menelan Viagra agar kuat di ranjang.
Menurut jajak pendapat itu, impotensi yang sedang melanda Arab Saudi adalah masalah rutin di negara-negara kaya. Terbukti pada temuan yang sama, Uni Emirat Arab menghabiskan USD 500 juta buat konsumsi Viagra.
Secara keseluruhan, negara-negara Timur Tengah yang kebanyakan makmur tahun lalu menghabiskan USD 10 miliar untuk Viagra.
Surat kabar Al-Riyadh melaporkan, Senin (5/3), 80 persen kasus impotensi yang diderita pria Saudi disebabkan faktor psikologis. Lembaga itu juga menemukan fakta Negeri Petro Dolar itu menjadi konsumen obat kuat terbesar keenam sedunia karena rendahnya kepercayaan diri para lelakinya.
Menurut hasil riset, pria Saudi merasa kurang perkasa bila tidak ditunjang obat kuat. Ketergantungan secara psikologis itu akhirnya berpengaruh ke konsumsi obat kuat yang amat tinggi. Dalam setahun, laki-laki di Kerajaan Arab Saudi menghabiskan USD 1,5 miliar hanya untuk konsumsi Viagra.
Diabetes juga menjadi penyebab pria Arab Saudi impoten. Obesitas, darah tinggi, dan kurangnya olah raga turut menjadi faktor lain yang mengurangi keperkasaan pria-pria di kerajaan itu. Raja Abdullah pun menelan Viagra agar kuat di ranjang.
Menurut jajak pendapat itu, impotensi yang sedang melanda Arab Saudi adalah masalah rutin di negara-negara kaya. Terbukti pada temuan yang sama, Uni Emirat Arab menghabiskan USD 500 juta buat konsumsi Viagra.
Secara keseluruhan, negara-negara Timur Tengah yang kebanyakan makmur tahun lalu menghabiskan USD 10 miliar untuk Viagra.