Menteri Keuangan
Jepang yang baru, Taro Aso, mengeluarkan pernyataan kontroversial, dengan
mengatakan para lansia di sana lebih baik cepat mati agar dapat mengurangi
tagihan tunjangan yang semakin meningkat.
Taro juga berkata bahwa
dirinya sendiri tidak ingin menjadi beban negara ketika telah menjadi lansia
nantinya.
“Saya akan bangun dengan
perasaan yang sangat buruk ketika tau bahwa semua biaya perawatan ditanggung
oleh uang negara. Masalah ini tidak akan dapat dipecahkan kecuali anda
membiarkan para lansia secepat mungkin mati,” ujar Taro.
Pernyataan kontroversial ini
sangat kontras dengan pandangan negara lain terhadap Jepang yang dianggap
sangat menghormati orang-orang yang sudah lanjut usia.
Saat ini lebih dari 20% atau
sekitar 165 juta jiwa di Jepang telah menginjak usia di atas 65 tahun dan
diperkirakan akan naik menjadi 40% dalam waktu 50 tahun ke depan sementara
angka kelahiran terus meningkat.
Jepang mengkhawatirkan di
masa depan akan terjadi pembludakan anak-anak dan lansia dibandingkan
orang-orang yang berada di usia produktif.