Kari dikenal sebagai makanan
yang berempah dan pedas. Namun, yang satu ini adalah kari terpedas di dunia.
Mencicipi setengah sendok teh saja membuat mulut serasa terbakar. Bagaimana
jika menghabiskannya, seperti yang dilakukan dokter asal Inggris ini?
Ian Rothwell (55), akhirnya berhasil menandaskan sepiring kari terpedas di dunia setelah satu jam lebih. Meski sempat mengalami halusinasi, ia sukses mengalahkan lebih dari 300 orang yang pernah mencoba kari pembakar lidah ini.
Kari yang dinamai ‘The Widower’ ini disajikan di restoran Bindi di Grantham, Inggris. Di dalamnya terdapat 20 cabai Naga Infinity Chillis,yang menurut Daily Mail (04/01/13) merupakan cabai terpedas ke dua di dunia. Total tingkat kepedasan kari ini enam juta SHU (Scoville heat units) atau lebih tinggi dari gas air mata.
“Tantangan ini lebih sulit daripada ketika saya menaiki Gunung Kilimanjaro tahun lalu,” komentar Rothwell pada Kamis (03/01/13).
Setelah menandatangani surat pernyataan bahwa ia akan menanggung sendiri akibat dari konsumsi ‘The Widower’, Rothwell mulai menyantap kari tersebut dengan sebotol bir. Di tengah acara makan, ahli radiologi ini mengalami halusinasi dan berjalan ke luar restoran karena merasa sangat berkeringat.
Isterinya menemukannya di jalanan. Ia dan pemilik restoran terlihat cemas, namun setelah 10 menit berjalan-jalan, Rothwell berhasil kembali untuk menyelesaikan tantangan tersebut.
Air matanya terus mengalir saat berusaha menghabiskan hidangan kari ayam ini. Pemilik restoran menawarkan segelas susu untuk mengurangi pedasnya, namun Rothwell tetap bertahan dengan birnya dan sedikit nasi. “Kari ini semakin pedas ketika saya santap. Butuh usaha besar untuk menyelesaikannya, tapi saya bertekad untuk berhasil,” ujarnya.
Akhirnya, Rothwell sukses menyuapkan sendok terakhir dan menjadi orang pertama yang menghabiskan kari terpedas di dunia. “Saya suka kari pedas dan menyantapnya setidaknya sekali seminggu, tapi yang ini di luar batas,” ujar Rothwell.
Dulu, saat menjadi mahasiswa kedokteran, ia terbiasa menyantap kari karena harganya murah. Rothwellpun merasa tertantang setelah pacar anaknya, Alice, bercerita bahwa temannya gagal menyantap kari pedas tersebut.
Muhammed Karim, Managing Director dan Executive Chef restoran Bindi, bercerita tentang pengalaman penantang-penantang sebelumnya. “Kebanyakan hanya bisa menyantap tujuh sendok sebelum akhirnya menyerah. Mereka berkeringat, menangis, gemetaran, dan muntah. Bahkan kami pernah harus menelepon ambulans,” tuturnya.
Jangankan menyantapnya, membuatnya saja penuh perjuangan. Karim memakai kacamata serta masker pelindung wajah saat memasak ‘The Widower’. “Dr Rothwell adalah legenda,” pujinya.
Ian Rothwell (55), akhirnya berhasil menandaskan sepiring kari terpedas di dunia setelah satu jam lebih. Meski sempat mengalami halusinasi, ia sukses mengalahkan lebih dari 300 orang yang pernah mencoba kari pembakar lidah ini.
Kari yang dinamai ‘The Widower’ ini disajikan di restoran Bindi di Grantham, Inggris. Di dalamnya terdapat 20 cabai Naga Infinity Chillis,yang menurut Daily Mail (04/01/13) merupakan cabai terpedas ke dua di dunia. Total tingkat kepedasan kari ini enam juta SHU (Scoville heat units) atau lebih tinggi dari gas air mata.
“Tantangan ini lebih sulit daripada ketika saya menaiki Gunung Kilimanjaro tahun lalu,” komentar Rothwell pada Kamis (03/01/13).
Setelah menandatangani surat pernyataan bahwa ia akan menanggung sendiri akibat dari konsumsi ‘The Widower’, Rothwell mulai menyantap kari tersebut dengan sebotol bir. Di tengah acara makan, ahli radiologi ini mengalami halusinasi dan berjalan ke luar restoran karena merasa sangat berkeringat.
Isterinya menemukannya di jalanan. Ia dan pemilik restoran terlihat cemas, namun setelah 10 menit berjalan-jalan, Rothwell berhasil kembali untuk menyelesaikan tantangan tersebut.
Air matanya terus mengalir saat berusaha menghabiskan hidangan kari ayam ini. Pemilik restoran menawarkan segelas susu untuk mengurangi pedasnya, namun Rothwell tetap bertahan dengan birnya dan sedikit nasi. “Kari ini semakin pedas ketika saya santap. Butuh usaha besar untuk menyelesaikannya, tapi saya bertekad untuk berhasil,” ujarnya.
Akhirnya, Rothwell sukses menyuapkan sendok terakhir dan menjadi orang pertama yang menghabiskan kari terpedas di dunia. “Saya suka kari pedas dan menyantapnya setidaknya sekali seminggu, tapi yang ini di luar batas,” ujar Rothwell.
Dulu, saat menjadi mahasiswa kedokteran, ia terbiasa menyantap kari karena harganya murah. Rothwellpun merasa tertantang setelah pacar anaknya, Alice, bercerita bahwa temannya gagal menyantap kari pedas tersebut.
Muhammed Karim, Managing Director dan Executive Chef restoran Bindi, bercerita tentang pengalaman penantang-penantang sebelumnya. “Kebanyakan hanya bisa menyantap tujuh sendok sebelum akhirnya menyerah. Mereka berkeringat, menangis, gemetaran, dan muntah. Bahkan kami pernah harus menelepon ambulans,” tuturnya.
Jangankan menyantapnya, membuatnya saja penuh perjuangan. Karim memakai kacamata serta masker pelindung wajah saat memasak ‘The Widower’. “Dr Rothwell adalah legenda,” pujinya.
Sumber