Sementara banyak perempuan mengeluh susah orgasme, perempuan yang satu ini justru sangat tersiksa karena terlalu sering orgasme. Sejak terjatuh dari tangga 10 tahun lalu, sampai sekarang ia bisa orgasme hingga 100 kali dalam sehari.
Kim Ramsey, perempuan 45 tahun asal New Jersey didiagnosis mengidap Persistent Genital Arousal Disorder alias gampang terangsang sepanjang waktu. Gerakan sekecil apapun bisa membuatnya terangsang secara seksual, bahkan sampai mengalami orgasme.
Tidak cuma saat berhubungan seks, orgasme yang dialami Kim bisa muncul sewaktu-waktu saat mengerjakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan gerakan tubuh. Mulai dari membersihkan rumah, mengendarai mobil sendiri dan bahkan hanya sekedar merasakan getaran mesin saat naik kereta api.
Alih-alih menikmati, Kim mengaku justru sangat tersiksa karena orgasme yang mencapai 100 kali dalam sehari telah membuatnya kelelahan dan tak jarang juga kesakitan. Bahkan kondisi ini membuatnya tidak nyaman untuk bergaul dan susah menjalin hubungan yang normal.
"Perempuan lain susah payah berusaha bagaimana caranya agar bisa orgasme, saya malah ingin menghentikannya," keluh Kim yang sehari-hari bekerja sebagai seorang perawat, seperti dikutip dari The Sun, Selasa (28/8/2012).
Para dokter menduga, kondisi ini muncul karena Kim memiliki spinal cysts atau kista pada sumsum tulang belakang. Dugaan ini diperkuat dengan riwayat cedera yang pernah dialami Kim, yakni pernah terjatuh dari tangga kurang lebih 10 tahun yang lalu.
Meski begitu, Kim baru menyadari kondisi itu pada tahun 2008 setelah berhubungan seks dengan pasangannya. Pada saat itu, ia mengalami kenikmatan orgasme yang persisten atau tidak hilang-hilang selama 4 hari sampai tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Seorang pakar hubungan interpersonal dari The Sun, Dr Pam Spurr menilai kondisi Kim rentan dijadikan bahan tertawaan. Orang yang mendengar ceritanya mungkin akan menganggapnya lucu dan hal itu akan semakin membuat pasien makin tersiksa.
"Mereka sulit untuk menceritakan masalahnya, takut orang akan tertawa dan mengira dirinya adalah maniak seks. Hilangnya rasa percaya diri akan membuat bahasa tubuhnya seolah mengatakan 'jangan dekati saya' dan pasangan yang sebenarnya suka jadi menjauh karenanya," kata Dr Spurr.
Kim Ramsey, perempuan 45 tahun asal New Jersey didiagnosis mengidap Persistent Genital Arousal Disorder alias gampang terangsang sepanjang waktu. Gerakan sekecil apapun bisa membuatnya terangsang secara seksual, bahkan sampai mengalami orgasme.
Tidak cuma saat berhubungan seks, orgasme yang dialami Kim bisa muncul sewaktu-waktu saat mengerjakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan gerakan tubuh. Mulai dari membersihkan rumah, mengendarai mobil sendiri dan bahkan hanya sekedar merasakan getaran mesin saat naik kereta api.
Alih-alih menikmati, Kim mengaku justru sangat tersiksa karena orgasme yang mencapai 100 kali dalam sehari telah membuatnya kelelahan dan tak jarang juga kesakitan. Bahkan kondisi ini membuatnya tidak nyaman untuk bergaul dan susah menjalin hubungan yang normal.
"Perempuan lain susah payah berusaha bagaimana caranya agar bisa orgasme, saya malah ingin menghentikannya," keluh Kim yang sehari-hari bekerja sebagai seorang perawat, seperti dikutip dari The Sun, Selasa (28/8/2012).
Para dokter menduga, kondisi ini muncul karena Kim memiliki spinal cysts atau kista pada sumsum tulang belakang. Dugaan ini diperkuat dengan riwayat cedera yang pernah dialami Kim, yakni pernah terjatuh dari tangga kurang lebih 10 tahun yang lalu.
Meski begitu, Kim baru menyadari kondisi itu pada tahun 2008 setelah berhubungan seks dengan pasangannya. Pada saat itu, ia mengalami kenikmatan orgasme yang persisten atau tidak hilang-hilang selama 4 hari sampai tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Seorang pakar hubungan interpersonal dari The Sun, Dr Pam Spurr menilai kondisi Kim rentan dijadikan bahan tertawaan. Orang yang mendengar ceritanya mungkin akan menganggapnya lucu dan hal itu akan semakin membuat pasien makin tersiksa.
"Mereka sulit untuk menceritakan masalahnya, takut orang akan tertawa dan mengira dirinya adalah maniak seks. Hilangnya rasa percaya diri akan membuat bahasa tubuhnya seolah mengatakan 'jangan dekati saya' dan pasangan yang sebenarnya suka jadi menjauh karenanya," kata Dr Spurr.