Istilah "friend makan
friend" seringkali disebut ketika ada teman yang "menusuk dari
belakang". Namun istilah tersebut terjadi dalam makna sesungguhnya pada
sekelompok nelayan asal Rusia.
Dua orang warga Rusia yang
diselamatkan pada November lalu setelah hilang di hutan boreal di sebelah timur
Rusia, mengaku memakan mayat rekan-rekannya sendiri untuk bertahan hidup.
Seperti yang dikutip dari
News, sekelompok orang yang terdiri dari empat nelayan, Agustus lalu melakukan
perjalanan memancing di sungai wilayah Yakutia, di kawasan timur jauh
Rusia. Itu merupakan wilayah terpencil dan dikenal sebagai wilayah yang tidak
ramah dengan di dunia.
Mereka kemudian tersesat dan
kehabisan bahan makanan. Hanya dua orang yang dinyatakan selamat dan dibawa ke
tempat yang lebih aman, akhir November lalu.
Namun penemuan mayat manusia
di sekitar perkemahan mereka membuat pihak berwajib melakukan penyidikan,
apakah ada pembunuhan yang melatarbelakangi kanibalisme tersebut.
Kedua korban tidak ditahan
namun dijadikan saksi dalam kasus pembunuhan. Para penyidik menegaskan, jika
kanibalisme memang terjadi dalam kasus tersebut.
"Selama interogasi,
kami mendapatkan keterangan jika salah satu saksi mengaku jika mereka melakukan
kanibalisme," ujar seorang sumber dari pihak berwenang kepada harian
Komsomolskaya Pranda, Senin (17/12).
"Hasil penyelidikan
sementara disimpulkan kedua saksi tidak membunuh rekannya. Dua rekan lainnya
meninggal karena tidak tahan dengan kondisi cuaca dan alam. Itu alamiah,"
imbuh sumber tersebut.
Surat kabar tersebut juga
menulis, berdasarkan dari sumber di pihak yang menangani kasus tersebut,
nelayan bernama Alexander Abdullayev mengaku dia dan rekannya Alexei Garulenko,
memakan mayat Andrei Kuochkin.
"Menurut Abdullayev,
rekannya Kurochkin meninggal secara wajar. Ia meninggal karena kedinginan.
Untuk bertahan hidup, ia dan Alexei terpaksa memakan tubuh rekannya selama
berminggu-minggu," tulis NVPress.ru.
Penyidik dari Yakutsk,
ibukota Yakutia saat dikonfirmasi mengakui, jika kanibalisme terjadi dalam
kasus nelayan tersebut.
Menurut sumber lainnya,
Abdullayev bersama tim investigasi sedang mencari orang keempat bernama Victor
Komarov yang jenazahnya belum ditemukan.
Korban selamat ditemukan tim
penyelamat di sekitar Sugai Sutam, berjarak 250 kilometer dari kota terdekat di
Neryungri di selatan Yakutia.
Menurut pihak kepolisian
setempat, kelompok nelayan tersebut menempuh perjalanan sepanjang 150 kilometer
dengan berjalan kaki, setelah kendaraan yang mereka tumpangi rusak.