Minum susu sebelum tidur mungkin
hal yang wajar dilakukan untuk anak berumur sembilan tahun. Namun Holly Lindley
berbeda. Gadis ini harus minum enam pint (sekitar tiga liter) susu setiap malam
untuk bisa bertahan hidup.
Holly memiliki penyakit
langka yang disebut glycogen storage disease (GSD). Penyakit ini membuat tubuh
Holly tak bisa mengubah makanan menjadi energi. Akhirnya, Holly harus terus
diawasi dan diberikan makanan setiap waktu agar tidak kehabisan energi.
Penyakit ini tergolong
langka dan hanya ada satu di antara tiga juta orang. Karena penyakit ini belum
bisa disembuhkan, mau tak mau Holly harus meneguk enam gelas susu yang dicampur
dengan tepung jagung setiap harinya.
Holly didiagnosis terkena
GSD sejak usia dua tahun, ketika dia tiba-tiba saja pingsan di rumahnya. Tekanan
darahnya sangat rendah dan bisa berakibat fatal.
Ketika beranjak dewasa,
Holly akan membutuhkan lebih banyak energi. Sehingga dipastikan di masa depan
Holly harus lebih banyak mengonsumsi susu dan makanan seperti cokelat.
"Dulu kami harus keluar
masuk rumah sakit karena keadaan Holly bisa sangat berbahaya. Namun setelah
empat tahun, kami mengerti apa yang harus kami lakukan dan kami sudah terbiasa
dengan ini," jelas Shaw, ibu Holly, seperti dilansir oleh Daily
Mail (08/11).
Keadaan tubuhnya ini sempat
membuat Holly malu dan tidak mau minum susu di depan teman-temannya ketika
harus menginap atau berkemah. Namun setelah mengerti, sekarang dia tak lagi
malu pada teman-temannya.
"Kami harus melakukan
tes sesekali untuk melihat tingkat energi Holly aman. Namun aku berharap di
masa depan, dia mampu mengenali dirinya sendiri dan tahu kapan harus
mengonsumsi makanan untuk menjaga kesehatannya," pungkas Shaw.